Nama
: Andi Pitri Patmasari
Nim : 1543040001
Tugas
Inovasi Pendidikan
Pemerataan pendidikan
Persoalan
Adapun
permasalahan dalam pendidikan yang saya angkat yaitu pemerataan pendidikan.
Dimana kita ketahui bahwa pendidikan di Indonesia masih sangat rendah dan masih
banyak anak-anak diluar sana yang belum merasakan dunia pendidikan. Rendahnya
pendidikan di Indonesia mengakibatkan masih banyak anak usia sekolah yang belum
mengenyam yang namanya pendidikan. Dimana dalam konteks pendidikan, dapat
ditarik sebuah pengertian bahwa Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia
untuk menumbuhkembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan nilai dan
budaya yang ada dalam masyarakat.
Adapun
tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang terkandung dalam UUD
1945 alinea ke 4. Belum terealisasikannya pancasila yang ke 5 yang berbunyi
keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Akibat dari belum meratanya
pendidikan kita saat ini yaitu berdampak pula pada meningkatnya jumlah
pengangguran di Negara kita dan anak-anak bangsa yang diterlantarkan. Terlebih
pada daerah-daerah terpencil yang sulit untuk dijangkau, karena kurangnya
perhatian dari pemerintah daerah baik pemerintah pusat.
Pemerataan
pendidikan di Indonesia belum terealisasikan, dengan daerah terpencil yang baik
mempunyai sekolah yang di sediakan tapi masih kurang pada sarana dan prasarana.
Pemerintah menerapkan kurikulum yang sama dan begitu pula pada UN yang
dilakukan serentak diseluruh Indonesia. Pemerintah tidak memperhatikan situasi
dan kondisi pendidikan yang ada saat ini sehingga begitu saja menerapkan Ujian
Nasional sebagai upaya untuk menyamakan kemampuan peserta didik di Indonesia,
tetapi tidak melihat bagaimana dampak yang akan ditimbulkan ketika adanya UN
sedangkan pendidikan saja belum sepenuhnya baik. Pendidikan dipelosok-pelosok
tidak mempunyai sarana dan prasarana yang
baik.. Dilihat dari penerapan UN saja pemerintah sudah tidak adil pada
seluruh peserta didik. Mengapa saya mengatakan hal tersebut, karena kita bisa
bandingkan saja sekolah yang dikota dan di desa apalagi tempat-tempat terpencil
yang sarananya saja tidak dapat dikatakan sebagai sekolah. Kenapa harus ada
yang namanya Ujian Nasional yang penyepadankan pendidikan di Indonesia.
Jadi,
disini kita perlu penerapan atau pola baru dalam menjalankan pendidikan yang
ada di Indonesia agar kiranya dapat membantu anak-anak yang belum mengenyam
pendidikan dan untuk memeratakan pendidikan, dan juga untuk menyepadakankan
pendidikan yang ada di Negara kita. Selain itu pula untuk membentuk pendidikan
yang baik, mengurangi pengangguran yang ada dan membentuk tenanga kerja yang
dibutuhkan sekarang ini.
Kita
ketahui tantangan dan persoalan bangsa yang kita hadapi sekarang ini yaitu
tingkat pengangguran yang tinggi, mahalnya biaya pendidikan tinggi yang
menyebabkan anak putus sekolah, ketidakseimbangan antara kemajuan teknologi
dengan kemajuan pengetahuan, pertambahan penduduk, krisis ekonomi, maraknya
pengemis dijalanan, kemudian daya saing atau sikap kompetitif mendominasi sikap
kooperatif yang menyebabkan filsafah gotong royong bangsa redup ditelan jaman.
Maka
dari itu, dari permasalahan-permasalahan bangsa yang kita hadapi pada saat ini,
perlunya pola baru dalam mengadopsi pendidikan di Negara kita, seperti
bagaimana pendidikan kita agar lebih baik lagi. Dengan cara atau pola baru yang
tidak lepas dari ada dan tradisi gotong royong kita tetapi tetap dapat menerima
inovasi-inovasi dari perkembangan teknologi yang ada saat ini.
Gagasan
ide/ inovasi pendidikan
Ø Boarding
school / sekolah berasrama gratis
Dari
persoalan diatas, gagasan yang dapat saya angkat atau inovasi pendidikan yang
baru yang akan saya tawarkan yaitu penerapan Boarding school atau sekolah berasrama gratis. Adapun yang dimaksud
dengan boarding school yaitu system
sekolah dengan asrama, dimana peserta dan juga para guru dan pengelolah sekolah
tinggal diasrama yang berada dalam lingkungan sekolah dalam kurun waktu
tertentu biasanya 1 semester diselingi dengan berlibur 1 bulan sampai
menamatkan sekolahnya,(Arsy Karina Zahra, 2008:145).
Di
lingkungan sekolah, para siswa dapat melakukan interaksi dengan para guru
setiap saat. Contoh yang baik dapat mereka saksikan langsung di lingkungan mereka
tanpa tertunda. Dengan demikian, pendidikan kognisi, afektif, dan psikomotor
siswa dapat terlatih lebih baik dan optimal.Boarding
school yang baik dijaga dengan ketat agar tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan system
pendidikan,(Arsy
Karina Zahra, 2008:145). Dimana sekolah berasrama yang kami beri
konsep berkearifan local tetapi bertaraf internasioanal. Maksudnya disini
sekolah yang mencerminkan nilai-nilai yang di tanamkan leluhurnya, tidak
melupakan adat istiadat dan kebudayaan tetapi tetap sigap dalam menerima pola
perkembangan teknologi yang canggih di masa ini.
Alasan
kenapa saya mengangkat inovasi ini sebagai sesuatu yang akan memperbaiki
pendidikan kedepannya yaitu, menurut saya, dibandingkan dengan membangun banyak
sekolah dan memperbaiki sarana dan prasarana ini lebih cocok untuk diterapkan.
Sekolah berasrama ini konsepnya akan dibangun pada 1 wilayah perkotaan kemudian
kita datangkan peserta didik dari berbagai daerah. Daripada kita membangun
sekolah sampai dipelosok-pelosok yang membutuhkan banyak uang belum lagi sarana
sekolahnya dan juga lingkungan juga yang harus sesuai, apakah sudah ada
teknologi ditempat tersebut atau belum, itu lebih menghabiskan dana. Terlebih
pada daerah yang sarana jalannya yang kurang baik dan harus diperbaiki semua
membutuhkan uang yang besar. Makanya saya mengangkat inovasi sekolah berasrama
ini yang lebih realistis untuk digunakan.
Harapan
yang ingin dicapai dengan inovasi boarding
school ini yaitu guna meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia,
untuk menyepadankan atau menyeragamkan pendidikan, mengurangi tingkat
pengangguran terlebih pada anak bangsa yang tidak bias mengenyam pendidikan.
Menciptakan anak bangsa yang memiliki 3 kecerdasan yaitu emosional,
intelektual, dan spiritual.
Bedanya
sekolah berasrama ini dengan sekolah yang lain yaitu, dari segi pembelajarannya
juga berbeda. Bentuk penerapan sekolah ini, karena meneriman dari berbagai
kota. Jadi, peserta didik memiliki adat dan budayanya masing-masing yang meraka
bawa dan akan sangat berguna bagi teman-tamannya nanti, karena meraka akan
saling bertukan pemikiran memperkenalkan budaya masing-masing, dan bukan hanya
itu di sekolah ini untuk lebih mengenal budaya masing-masing peserta didik maka
ada yang kita buat yang disebut panggung kesenian, nah disinilah kita akan
memperkenalkan budaya-budaya tersebut.
Pada
umumnya boarding school itu, jumlah
siswa disetiap kelah yang cenderung lebih sedikit daripada kelas pada umumnya. Nah,
dari sini kita akan memperkenalan budaya-budaya yang ada selain berupa seperti
mata palajaran. Budaya seperti ini juga akan di permantap dalam
ekstrakulikulernya. Kemudian, pada segi saran dan prasaraan pada sekolah
boarding school untuk memenuhi kebutuhan peserta didik lebih lengkap. Jadi,
peserta didik yang mempunyai bakat dapat menylurkan bakat dan hobinya dan memiliki kesempatan untuk mengekploitasi
diri untuk mengambil bidang yang diminatinya. Jadi, adanya boarding school diharapkan akan memperbaiki pendidikan yang
sekarang menjadi lebih baik. Meningkatkan mutu pendidikan dan taraf hidup warga
negera Indonesia.
Mekanisme
penerapan inovasi
Adapun
penerapan boarding school ini sendiri
yaitu:
Boarding school atau
sekolah berasrama gratis ini berlangsung selama 6 tahun, yaitu mulai masuk SMP
sampai SMA. Jadi dalam sekolah ini ada 2 jenjang pendidikan.
Konsep yang
terpenting yang diterapkan dalam boarding
school ini adalah penerapan 3 bahasa, yaitu bahasa daerah, bahasa
Indonesia, dan bahasa inggris. Dimana bahasa daerah yang mencerminkan kearifan
local dan budaya kita sendiri, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kita,
dan bahsa inggris sebagai bahasa internasinal. Adapun cara pembagian
komunikasinya bahsa inggris digunakan ketika hari senin-selasa-rabu, kemudian
bahasa Indonesia digunakan pada hari kamis dan jumat, dan bahasa daerah pada
hari sabtu dan minggu.
Penerapan visi dan misi yang baik yang tidak baku,
fleksible, dan gampang dimengerti. Kemudian membuat misi sekolah yang yang
dapat meningkatkan citra sekolah itu sendiri dan dapat mengangkat image sekolah
dimata masyarakat.
Penerapan Kurikulum yang berkearifan local. Adapun
kurikulum yang diterapkan dalam sekolah berasrama atau biasa dikenal dengan
sebutan boarding school ini yanitu
kurikulum yang berkearifan local, dimana kurikulum ini tidak lepas dari
kearifan local. Contohnya pada mata pelajaran yang diterapkan bukan hanya mata
pelajaran umum, tetapi juga mata pelajaran tambahan yang terkait dengan
budayanya masing-masing. Kemudian yang menarik dari kearifan local ini karena
peserta didik didatangkan dari berbagai daerah, maka akan banyak budaya yang
berbeda. Nah, dari sini kita akan memperkenalkan budaya-budaya yang ada, selain
itu juga aka nada mata pelajarannya juga. Jadi akan diterapkan dalam mata
pelajaran dan dipermantap di ekstrakurikuler.
Kemudian dalam bidang Ekstrakulikuler. Jadi, peserta didik tidak
hanya akan diberikan teori, tetapi juga ada praktik-praktik, nah
praktik-praktik inilah mereka dapatkan dari ekstrakurikuler. Adapun
ekstrakurikuler yang akan kami munculkan yaitu berupa: tim basket, voli,
pramuka, English, remes, kesenian, dan juga yang terkait dengan budayanya,
contoh seperti ada perkumpulan dari berbagai macam daerah, nah, dari situ
mereka akan saling berinteraksi dan mengenal satu dengan yang lain. Tujuannya
pula diadakannya kegiatan ekstrakurikuler agar kiranya dapat membentuk karakter
peserta didik untuk menjadi seorang pemimpin.
Menciptakan Peserta didik yang kreatif, inovatif,
dan multitalenta. Sekolah berasrama ini bertujuan untuk melahirkan peserta
didik yang siap saing di dunia pasar global. Peserta didik yang kreatif
dimaksudkan peserta didik dapat kreatif,inovatif, multitalenta, peserta didik
yang memiliki 3 kecerdasan yaitu : intelektual, emosional, dan spiritual. bukan
hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga dimasyarakat, yang dapat bermanfaat
bagi masyarakat. Yang dapat menanamkan nilai-nilai luhur yang masih tertanam
didalam dirinya.
Penyediaan Tenaga pendidik yang professional. Adapula
tenaga pendidik yang disediakan dalam sekolah ini adalah tenaga pendidik yang
profesionalisme dan professional yang memiliki tanggung jawab dan telah
tersertifikasi. Kemudian, tenaga pendidik yang ada disini juga telah memahami
dalam bidang teknologi, jadi tidak ada lagi yang gagal paham terkait dengan
ilmu teknologi. Kemudian, yang terpenting tenaga pendidik yang disediakan juga
paham dalam berbahasa inggris.
Selain dari yang telah dicamtumkan diatas, berbagai
macam yang akan diterapkan disekolah berasrama tersebut, kemudian kami juga
akan menerapkan IT dalam sekolah ini, seperti pada absen siswa yang sudah tidak
manual atau menggunakan buku absen tetap sudah menggunakan system IT.
Fasilitas-fasilitas yang disedikan ada ruang kelas, ruang perpustakaan yang
sudah dilengkapi pulang dengan IT jadi siswa tidak perlu capek-capek mencari
buku dengan berkeliling ruang perpustakaan, siswa hanya perlu mencarinya
dikomputer buku apa yang ia cari maka akan muncul sendiri tempat penyimpanan
bukunya.
Adapun mata pelajaran yang kami munculkan berupa
mata pelajaran umum seperti : matematika, bahasa Indonesia, bahasa inggris,
bahasa daerah, fisika, kimia, biologi, akuntansi, geografi, penjaskes, agama,
dan mata pelajaran umum lainnya. Selin itu pula kami memunculkan mata pelajaran
yang akan diajarkan pada peserta didik terkaitdengan pengenalan dunia pasra
global yang memungkinkan siswa untuk dapat mengetahui persaingan di pasar
internasional.
Dampak
v Dampak positif
1. Perkembangan
peserta didik lebih terkontrol;
2. Terhindar
dari hal-hal negative seperti merokok, narkoba, dan pergaulan bebas lainnya;
3. Dapat
membentuk moral peserta didik agar lebih mandiri;
4. Melahirkan
peserta didik yang cerdas intelektual, emosional, dan spiritual.
5. Keamanan
siswa terjaga.
v Dampak negative
1. Kurangnya
campur tangan orang tua dalam berlangsungnya proses pendidikan boarding school ini;
2. Perbedaan
budaya yang akan membuat peserta didik sulit beradaptasi;
3. Asrama
dan sekolah yang terletak 1 lokasi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar