INOVASI PENDIDIKAN
PEMERETAAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
ANDI PITRI PATMASARI
1543040001
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
DAFTAR ISI
A. Pemerataan pendidikan....................................................................................................
1. Persoalan..............................................................................................................
2. Gagasan ide/ inovasi pendidikan..........................................................................
3. Mekanisme penerapan inovasi.............................................................................
4. Dampak................................................................................................................
a. Dampak positif......................................................................................
b. Dampak negatif.....................................................................................
A. Pemerataan pendidikan
1. Persoalan
Adapun permasalahan dalam pendidikan yang saya angkat yaitu pemerataan pendidikan. Dimana kita ketahui bahwa pendidikan di Indonesia masih sangat rendah dan masih banyak anak-anak di luar sana yang belum merasakan dunia pendidikan. Rendahnya pendidikan di Indonesia mengakibatkan masih banyak anak usia sekolah yang belum mengenyam yang namanya pendidikan. Dimana dalam konteks pendidikan, dapat ditarik sebuah pengertian bahwa Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan manusia untuk menumbuhkembangkan potensi yang ada dalam dirinya sesuai dengan nilai dan budaya yang ada dalam masyarakat.
Adapun tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang terkandung dalam UUD 1945 alinea ke 4. Belum terealisasikannya Pancasila yang ke 5 yang berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Akibat dari belum meratanya pendidikan kita saat ini yaitu berdampak pula pada meningkatnya jumlah pengangguran di Negara kita dan anak-anak bangsa yang diterlantarkan. Terlebih pada daerah-daerah terpencil yang sulit untuk dijangkau, karena Kurangnya perhatian dari pemerintah daerah baik pemerintah pusat.
Pemerataan pendidikan di Indonesia belum terealisasikan, dengan daerah terpencil yang baik mempunyai sekolah yang di sediakan tapi masih kurang pada sarana dan prasarana. Pemerintah menerapkan kurikulum yang sama dan begitu pula pada UN yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Pemerintah tidak memperhatikan situasi dan kondisi pendidikan yang ada saat ini sehingga begitu saja menerapkan Ujian Nasional sebagai upaya untuk menyamakan kemampuan peserta didik di Indonesia, tetapi tidak melihat bagaimana dampak yang akan ditimbulkan ketika adanya UN sedangkan pendidikan saja belum sepenuhnya baik. Pendidikan di pelosok-pelosok tidak mempunyai sarana dan prasarana yang baik.. Dilihat dari penerapan UN saja pemerintah sudah tidak adil pada seluruh peserta didik. Mengapa saya mengatakan hal tersebut, karena kita bisa bandingkan saja sekolah yang di kota dan di desa apalagi tempat-tempat terpencil yang sarananya saja tidak dapat dikatakan sebagai sekolah. Kenapa harus ada yang namanya Ujian Nasional yang penyempadanan pendidikan di Indonesia.
Jadi, di sini kita perlu penerapan atau pola baru dalam menjalankan pendidikan yang ada di Indonesia agar kiranya dapat membantu anak-anak yang belum mengenyam pendidikan dan untuk memeratakan pendidikan, dan juga untuk menyepadakankan pendidikan yang ada di Negara kita. Selain itu pula untuk membentuk pendidikan yang baik, mengurangi pengangguran yang ada dan membentuk tenaga kerja yang dibutuhkan sekarang ini.
Kita ketahui tantangan dan persoalan bangsa yang kita hadapi sekarang ini yaitu tingkat pengangguran yang tinggi, mahalnya biaya pendidikan tinggi yang menyebabkan anak putus sekolah, ketidakseimbangan antara kemajuan teknologi dengan kemajuan pengetahuan, pertambahan penduduk, krisis ekonomi, maraknya pengemis di jalanan, kemudian daya saing atau sikap kompetitif mendominasi sikap kooperatif yang menyebabkan falsafah gotong royong bangsa redup ditelan jaman.
Maka dari itu, dari permasalahan-permasalahan bangsa yang kita hadapi pada saat ini, perlunya pola baru dalam mengadopsi pendidikan di Negara kita, seperti bagaimana pendidikan kita agar lebih baik lagi. Dengan cara atau pola baru yang tidak lepas dari ada dan tradisi gotong royong kita tetapi tetap dapat menerima inovasi-inovasi dari perkembangan teknologi yang ada saat ini.
2. Gagasan ide/ inovasi pendidikan
• Boarding school / sekolah berasrama gratis
Dari persoalan diatas, gagasan yang dapat saya angkat atau inovasi pendidikan yang baru yang akan saya tawarkan yaitu penerapan boarding school atau sekolah berasrama gratis. Adapun yang dimaksud dengan boarding school yaitu sistem sekolah dengan asrama, dimana peserta dan juga para guru dan pengelola sekolah tinggal diasrama yang berada dalam lingkungan sekolah dalam kurun waktu tertentu biasanya 1 semester diselingi dengan berlibur 1 bulan sampai menamatkan sekolahnya,(Arsy Karina Zahra, 2008:145).
Di lingkungan sekolah, para siswa dapat melakukan interaksi dengan para guru setiap saat. Contoh yang baik dapat mereka saksikan langsung di lingkungan mereka tanpa tertunda. Dengan demikian, pendidikan kognisi, afektif, dan psikomotor siswa dapat terlatih lebih baik dan optimal. Boarding school yang baik dijaga dengan ketat agar tidak terkontaminasi oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan sistem pendidikan,(Arsy Karina Zahra, 2008:145). Dimana sekolah berasrama yang kami beri konsep berkearifan lokal tetapi bertaraf internasional. Maksudnya di sini sekolah yang mencerminkan nilai-nilai yang di tanamkan leluhurnya, tidak melupakan adat istiadat dan kebudayaan tetapi tetap sigap dalam menerima pola perkembangan teknologi yang canggih di masa ini.
Alasan kenapa saya mengangkat inovasi ini sebagai sesuatu yang akan memperbaiki pendidikan ke depannya yaitu, menurut saya, dibandingkan dengan membangun banyak sekolah dan memperbaiki sarana dan prasarana ini lebih cocok untuk diterapkan. Sekolah berasrama ini konsepnya akan dibangun pada 1 wilayah perkotaan kemudian kita datangkan peserta didik dari berbagai daerah. Daripada kita membangun sekolah sampai di pelosok-pelosok yang membutuhkan banyak uang belum lagi sarana sekolahnya dan juga lingkungan juga yang harus sesuai, apakah sudah ada teknologi di tempat tersebut atau belum, itu lebih menghabiskan dana. Terlebih pada daerah yang sarana jalannya yang kurang baik dan harus diperbaiki semua membutuhkan uang yang besar. Makanya saya mengangkat inovasi sekolah berasrama ini yang lebih realistis untuk digunakan.
Harapan yang ingin dicapai dengan inovasi boarding school ini yaitu guna meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia, untuk menyepadankan atau menyeragamkan pendidikan, mengurangi tingkat pengangguran terlebih pada anak bangsa yang tidak bias mengenyam pendidikan. Menciptakan anak bangsa yang memiliki 3 kecerdasan yaitu emosional, intelektual, dan spiritual.
Bedanya sekolah berasrama ini dengan sekolah yang lain yaitu, dari segi pembelajarannya juga berbeda. Bentuk penerapan sekolah ini, karena penerimaan dari berbagai kota. Jadi, peserta didik memiliki adat dan budayanya masing-masing yang mereka bawa dan akan sangat berguna bagi teman-tamannya nanti, karena mereka akan saling bertukar pemikiran memperkenalkan budaya masing-masing, dan bukan hanya itu di sekolah ini untuk lebih mengenal budaya masing-masing peserta didik maka ada yang kita buat yang disebut panggung kesenian, nah di sinilah kita akan memperkenalkan budaya-budaya tersebut.
Pada umumnya boarding school itu, jumlah siswa di setiap kelah yang cenderung lebih sedikit daripada kelas pada umumnya. Nah, dari sini kita akan memperkenalkan budaya-budaya yang ada selain berupa seperti mata pelajaran. Budaya seperti ini juga akan di per mantap dalam ekstrakurikulernya. Kemudian, pada segi saran dan prasarana pada sekolah boarding school untuk memenuhi kebutuhan peserta didik lebih lengkap. Jadi, peserta didik yang mempunyai bakat dapat menyalurkan bakat dan hobinya dan memiliki kesempatan untuk mengeksploitasi diri untuk mengambil bidang yang diminatinya. Jadi, adanya boarding school diharapkan akan memperbaiki pendidikan yang sekarang menjadi lebih baik. Meningkatkan mutu pendidikan dan taraf hidup warga negara Indonesia.
3. Mekanisme penerapan inovasi
Adapun penerapan boarding school ini sendiri yaitu:
Boarding school atau sekolah berasrama gratis ini berlangsung selama 6 tahun, yaitu mulai masuk SMP sampai SMA. Jadi dalam sekolah ini ada 2 jenjang pendidikan.
Konsep yang terpenting yang diterapkan dalam boarding school ini adalah penerapan 3 bahasa, yaitu bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa inggris. Dimana bahasa daerah yang mencerminkan kearifan lokal dan budaya kita sendiri, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional kita, dan bahasa inggris sebagai bahasa internasional. Adapun cara pembagian komunikasinya bahasa inggris digunakan ketika hari Senin -Selasa-rabu, kemudian bahasa Indonesia digunakan pada hari kamis dan Jumat, dan bahasa daerah pada hari Sabtu dan minggu.
Penerapan visi dan misi yang baik yang tidak baku, fleksibel, dan gampang dimengerti. Kemudian membuat misi sekolah yang dapat meningkatkan citra sekolah itu sendiri dan dapat mengangkat image sekolah dimata masyarakat.
Penerapan Kurikulum yang berkearifan lokal. Adapun kurikulum yang diterapkan dalam sekolah berasrama atau biasa dikenal dengan sebutan boarding school ini yaitu kurikulum yang berkearifan lokal, dimana kurikulum ini tidak lepas dari kearifan lokal. Contohnya pada mata pelajaran yang diterapkan bukan hanya mata pelajaran umum, tetapi juga mata pelajaran tambahan yang terkait dengan budayanya masing-masing. Kemudian yang menarik dari kearifan lokal ini karena peserta didik didatangkan dari berbagai daerah, maka akan banyak budaya yang berbeda. Nah, dari sini kita akan memperkenalkan budaya-budaya yang ada, selain itu juga akan ada mata pelajarannya juga. Jadi akan diterapkan dalam mata pelajaran dan di per mantap di ekstrakurikuler.
Kemudian dalam bidang Ekstrakurikuler. Jadi, peserta didik tidak hanya akan diberikan teori, tetapi juga ada praktik-praktik, nah praktik-praktik inilah mereka dapatkan dari ekstrakurikuler. Adapun ekstrakurikuler yang akan kami munculkan yaitu berupa: tim basket, voli, pramuka, English, remes, kesenian, dan juga yang terkait dengan budayanya, contoh seperti ada perkumpulan dari berbagai macam daerah, nah, dari situ mereka akan saling berinteraksi dan mengenal satu dengan yang lain. Tujuannya pula diadakannya kegiatan ekstrakurikuler agar kiranya dapat membentuk karakter peserta didik untuk menjadi seorang pemimpin.
Menciptakan Peserta didik yang kreatif, inovatif, dan multitalenta. Sekolah berasrama ini bertujuan untuk melahirkan peserta didik yang siap saing di dunia pasar global. Peserta didik yang kreatif dimaksudkan peserta didik dapat kreatif, inovatif, multitalenta, peserta didik yang memiliki 3 kecerdasan yaitu : intelektual, emosional, dan spiritual. bukan hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga dimasyarakat, yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Yang dapat menanamkan nilai-nilai luhur yang masih tertanam di dalam dirinya.
Penyediaan Tenaga pendidik yang Professional. Ada pula tenaga pendidik yang disediakan dalam sekolah ini adalah tenaga pendidik yang profesionalisme dan profesional yang memiliki tanggung jawab dan telah tersertifikasi. Kemudian, tenaga pendidik yang ada di sini juga telah memahami dalam bidang teknologi, jadi tidak ada lagi yang gagal paham terkait dengan ilmu teknologi. Kemudian, yang terpenting tenaga pendidik yang disediakan juga paham dalam berbahasa inggris.
Selain dari yang telah dicantumkan diatas, berbagai macam yang akan diterapkan disekolah berasrama tersebut, kemudian kami juga akan menerapkan IT dalam sekolah ini, seperti pada absen siswa yang sudah tidak manual atau menggunakan buku absen tetap sudah menggunakan sistem IT. Fasilitas-fasilitas yang disediakan ada ruang kelas, ruang perpustakaan yang sudah dilengkapi pulang dengan IT jadi siswa tidak perlu capek-capek mencari buku dengan berkeliling ruang perpustakaan, siswa hanya perlu mencarinya dikomputer buku apa yang ia cari maka akan muncul sendiri tempat penyimpanan bukunya.
Adapun mata pelajaran yang kami munculkan berupa mata pelajaran umum seperti : matematika, bahasa Indonesia, bahasa inggris, bahasa daerah, fisika, kimia, biologi, akuntansi, geografi, penjaskes, agama, dan mata pelajaran umum lainnya. Selin itu pula kami memunculkan mata pelajaran yang akan diajarkan pada peserta didik terkait dengan pengenalan dunia pasar global yang memungkinkan siswa untuk dapat mengetahui persaingan di pasar internasional.
4. Dampak
a. Dampak positif
1. Perkembangan peserta didik lebih terkontrol;
2. Terhindar dari hal-hal negatif seperti merokok, narkoba, dan pergaulan bebas lainnya;
3. Dapat membentuk moral peserta didik agar lebih mandiri;
4. Melahirkan peserta didik yang cerdas intelektual, emosional, dan spiritual.
5. Keamanan siswa terjaga.
b. Dampak negatif
1. Kurangnya campur tangan orang tua dalam berlangsungnya proses pendidikan boarding school ini;
2. Perbedaan budaya yang akan membuat peserta didik sulit beradaptasi;
3. Asrama dan sekolah yang terletak 1 lokasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kajianmakalah.com/2013/03/boarding-school-pengertian-boarding-school.html
https://googleweblight.com/i?u=https://daniellamr.wordpress.com/2017/04/21/dampak-positif-dan-negatif-sekolah-berasrama/&hl=id-D